Setelah Tri Komando Rakyat dikumandangkan di Alun-alun Lor, Yogyakarta,
puluhan ribu prajurit dari ketiga angkatan serta ribuan sukrelawan
dipersiapkan. Karena tak kunjung menyerahkan Irian barat, Presiden
Soekarno geram dan menganggap perlu untuk menyerang militer Belanda yang
masih bercokol di pulau wilayah Indonesia baigan Timur itu. Dimata Mayor Urip Santotoso
dan prajurit angkatan laut lain, Operasi Trikora yang digelar pada 1962
adalah operasi amfibi terbesar yang pernah dipersiapkan Angkatan Perang
RI. Thak heran jika dalam operasi ini berkecamuk emaosi campur semangat
membela negeri yang berapi-api.
Suasana emsional seperti itu niscaya muncul kembali jika Anda membaca Edisi Koleksi Angkasa Berjudul Kisah Heroik Pertempuran Laut TRIKORA ini. Tak percaya? Simak saja untold-stories sejumlah perwira. Dari kisah Urip Santoso, misalnya saja, yang dipercaya memimpin pasukan Human torpedo yang harus menabrakan diri ke kapal perang Belanda. Atau, kisah Kapten Eddy Tumengkol yang harus menerbangkan pesawat anti kapal selam Gannet memburu perwira-perwira Belanda sesama lulusan Koninklikjk Instuut vor de Marine.
“Untung saja perang besar ini berakhir dengan dama”, pungkas mantan
wadansesko TNI yang menyandang pangkat terkahir Laksamana pertama ini.
Dengan demikian kisah heroik pertemepuran laut Trikora memang tidak hanya sebatas pada tenggelamnya RI Macan Tutul. Ada juga kisah seru operasi kapal selam RI Nagabanda yang dihujani bom-bom laut dalam oleh kapal perang Belanda. selain kisah-kisah heroik yang terkesan mission-impossible,
dari buku ini anda juga bisa mengikuti sejatinya konsep pertempuran
laut yang disiapkan Komando Angkatan Laut Mandala dan
tantangan-tantangan yang bakal dihadapi. Lalu, pelajaran apa yang
diterima dari pertikaian terbesar ini. Buku ini akan memberi wawasan
baru tentang betapa pentingnya membela negeri, ditengah segala persoalan
bangsa yang kini merajalela. Jangan lewatkan!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Senin, 18 November 2013
Peristiwa Heroik Pertempuran Laut TRIKORA
Setelah Tri Komando Rakyat dikumandangkan di Alun-alun Lor, Yogyakarta,
puluhan ribu prajurit dari ketiga angkatan serta ribuan sukrelawan
dipersiapkan. Karena tak kunjung menyerahkan Irian barat, Presiden
Soekarno geram dan menganggap perlu untuk menyerang militer Belanda yang
masih bercokol di pulau wilayah Indonesia baigan Timur itu. Dimata Mayor Urip Santotoso
dan prajurit angkatan laut lain, Operasi Trikora yang digelar pada 1962
adalah operasi amfibi terbesar yang pernah dipersiapkan Angkatan Perang
RI. Thak heran jika dalam operasi ini berkecamuk emaosi campur semangat
membela negeri yang berapi-api.
Suasana emsional seperti itu niscaya muncul kembali jika Anda membaca Edisi Koleksi Angkasa Berjudul Kisah Heroik Pertempuran Laut TRIKORA ini. Tak percaya? Simak saja untold-stories sejumlah perwira. Dari kisah Urip Santoso, misalnya saja, yang dipercaya memimpin pasukan Human torpedo yang harus menabrakan diri ke kapal perang Belanda. Atau, kisah Kapten Eddy Tumengkol yang harus menerbangkan pesawat anti kapal selam Gannet memburu perwira-perwira Belanda sesama lulusan Koninklikjk Instuut vor de Marine. “Untung saja perang besar ini berakhir dengan dama”, pungkas mantan wadansesko TNI yang menyandang pangkat terkahir Laksamana pertama ini.
Dengan demikian kisah heroik pertemepuran laut Trikora memang tidak hanya sebatas pada tenggelamnya RI Macan Tutul. Ada juga kisah seru operasi kapal selam RI Nagabanda yang dihujani bom-bom laut dalam oleh kapal perang Belanda. selain kisah-kisah heroik yang terkesan mission-impossible, dari buku ini anda juga bisa mengikuti sejatinya konsep pertempuran laut yang disiapkan Komando Angkatan Laut Mandala dan tantangan-tantangan yang bakal dihadapi. Lalu, pelajaran apa yang diterima dari pertikaian terbesar ini. Buku ini akan memberi wawasan baru tentang betapa pentingnya membela negeri, ditengah segala persoalan bangsa yang kini merajalela. Jangan lewatkan!
Suasana emsional seperti itu niscaya muncul kembali jika Anda membaca Edisi Koleksi Angkasa Berjudul Kisah Heroik Pertempuran Laut TRIKORA ini. Tak percaya? Simak saja untold-stories sejumlah perwira. Dari kisah Urip Santoso, misalnya saja, yang dipercaya memimpin pasukan Human torpedo yang harus menabrakan diri ke kapal perang Belanda. Atau, kisah Kapten Eddy Tumengkol yang harus menerbangkan pesawat anti kapal selam Gannet memburu perwira-perwira Belanda sesama lulusan Koninklikjk Instuut vor de Marine. “Untung saja perang besar ini berakhir dengan dama”, pungkas mantan wadansesko TNI yang menyandang pangkat terkahir Laksamana pertama ini.
Dengan demikian kisah heroik pertemepuran laut Trikora memang tidak hanya sebatas pada tenggelamnya RI Macan Tutul. Ada juga kisah seru operasi kapal selam RI Nagabanda yang dihujani bom-bom laut dalam oleh kapal perang Belanda. selain kisah-kisah heroik yang terkesan mission-impossible, dari buku ini anda juga bisa mengikuti sejatinya konsep pertempuran laut yang disiapkan Komando Angkatan Laut Mandala dan tantangan-tantangan yang bakal dihadapi. Lalu, pelajaran apa yang diterima dari pertikaian terbesar ini. Buku ini akan memberi wawasan baru tentang betapa pentingnya membela negeri, ditengah segala persoalan bangsa yang kini merajalela. Jangan lewatkan!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar